Kata siapa memiliki bisnis properti itu harus modal gede alias miliaran Rupiah? Percaya gak percaya, kamu pun bisa memulai usaha di bidang ini tanpa modal sekalipun alias modal dengkul!
Sektor properti memang cukup menarik untuk dijadikan sarana mendulang rezeki. Walaupun sempat lesu, tapi peluangnya tetap ada untuk masa depan. Dikutip dari Okezone, Robert T. Kiyosaki mengatakan bahwa bisnis di bidang ini tetap menguntungkan meski labanya kecil.
Di samping itu, usaha di bidang properti itu gak hanya sebatas jual tanah, bangun, dan jual hunian doang. Masih ada cara lain untuk bisa menjalankan bisnis di bidang ini tanpa harus mengeluarkan modal besar.
Pengin tahu cara bisnis properti kecil-kecilan apa saja yang bisa kamu mulai saat ini? Berikut ulasannya.
Baca juga: 5 Ciri Lokasi Properti yang Cocok buat Investasi dan Harganya Naik Terus
1. Makelar properti

Bisnis yang satu ini bahasa kerennya Broker Properti. Hmm, atau malah kebalik ya? Intinya, makelar atau broker adalah perantara yang menjembatani investor ke pembeli atau penjual properti. Tentunya, menjadi seorang makelar gak perlu harus punya properti dulu dong.
Yang dibutuhkan cuma pemahaman yang mumpuni soal tren harga properti di setiap daerah. Selain itu, kamu tentu saja perlu memiliki network yang sangat luas.
Sejatinya, bisnis properti yang satu ini digolongkan menjadi dua jenis. Yang pertama adalah makelar properti freelance, dan yang kedua adalah yang bersertifikat alias bernaung di bawah perusahaan.
Selain bisa dimulai dengan modal dengkul, bisnis yang satu ini juga bisa dijadikan sebagai usaha sampingan karena gak terikat waktu. Paling kamu hanya perlu ketemu dengan klienmu ketika mereka mau cek lokasi.
Tapi jangan salah, pendapatannya juga menjanjikan lho. Harga properti itu mahal alias bisa ratusan hingga miliaran Rupiah. Masa komisinya cuma ratusan ribu Rupiah, betul gak?
2. Bisnis properti lewat pasar modal

Mau coba bisnis properti tapi gak ada modal, takut rugi, dan gak punya waktu? Coba jajal saja dengan membeli saham perusahaan di bidang properti.
Lho bukannya ini investasi saham ya?
Membeli saham perusahaan jelas artinya kita membeli perusahaan tersebut walaupun persentase kepemilikannya kecil. Tapi kiranya hal itu cukup menarik untukmu dalam mempelajari ruwetnya bisnis di sektor ini.
Saham properti itu banyak sekali di bursa, sebut saja seperti Ciputra (CTRA), Pakuwon Jati (PWON), PT PP Properti (PPRO), Lippo Karawaci (LPKR), dan lainnya. Tapi jangan asal beli juga lho.
Gak usah khawatir, harga saham perusahaan properti itu gak semuanya mahal. Banyak sekali yang harganya di bawah Rp 1.000 perak per lembar. Itu artinya ketika kamu membeli 1 lot alias 100 lembar, uang yang kamu butuhkan jelas di bawah Rp 100 ribu.
Walaupun harga properti selalu naik, bukan berarti investasi saham properti pasti untung.
Harga saham mereka bisa jadi goyang ketika ada kenaikan suku bunga kredit, atau lesunya penjualan mereka dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, pilih perusahaan properti yang memiliki fundamental baik dan proyeknya kamu ketahui.Jangan pilih yang gak jelas, dan harga sahamnya naik turun dalam waktu singkat. Itu sih namanya saham gorengan.
3. Pendanaan properti di situs P2P lending

Udah tahu belum kalau di Indonesia sudah ada situs P2P lending yang bergerak di bidang pendanaan properti? Intinya, situs itu memang membantu mereka yang ingin membeli aset properti tapi butuh pinjaman uang untuk DP rumah dan sewa rumah. Selain itu, kamu juga bisa mendanai proyek properti lewat invoice financing.
Sama seperti situs P2P lending lainnya, situs P2P lending ini sejatinya mempertemukan investor dan peminjam dana. Kabarnya, return alias imbal hasil yang kamu dapatkan lewat investasi pendanaan properti ini mencapai 11 persen per tahun.
Nominal pendanaannya juga gak mahal-mahal banget, mulai dari Rp 200 ribu saja. Gimana menurutmu?
Dengan modal minimal Rp 200 ribu, kamu sudah bisa terjun ke dalam sebuah bisnis properti sebagai investor. Walaupun bentuknya investasi, tapi pada dasarnya di dalamnya ada sebuah bisnis yang berjalan.
Akan tetapi, risiko terjun ke investasi ini memang terbilang cukup besar. Hal itu disebabkan karena pihak peminjam dana rata-rata adalah orang yang dinilai kurang layak kredit bank.
Apa jadinya jika sewaktu-waktu ada kredit macet?
4. Bisnis homestay alias penyewaan kamar

Khusus buat kamu yang masih tinggal di rumah orangtua, kamu bisa menjalankan bisnis penyewaan properti ini. Asalkan ada ruangan atau kamar yang memang gak terpakai di sana.
Dengan adanya situs AirBnB, AiryRoom, Traveloka, Booking.com dan lain sebagainya, kamu bisa menyewakan kamar di rumahmu pada orang lain. Mereka yang lagi traveling atau cari kos-kosan bisa jadi berminat untuk menyewa hunianmu.
Kalau dibilang modalnya berapa, semuanya tergantung dari situasi dan kondisi juga.
Menyewakan kamar atau bagian rumahmu ke orang lain tentu ada risikonya. Bisa jadi berupa kerusakan fasilitas, tagihan listrik yang membengkak, dan lain sebagainya.
Pastikan kamu sudah membuat hitung-hitungan untuk mewaspadai risiko ini sebelum menetapkan harga sewanya. Kemudian, pastikan juga orang yang menyewa rumahmu memang bertanggung jawab terhadap penggunaan fasilitasnya. Jangan malah bikin rusuh nantinya.
5. Mendirikan situs pencarian properti

Contoh bisnis properti yang satu ini mungkin gak wajar dan lebih erat disebut sebagai bisnis di dunia teknologi. Tapi kalau dilihat dengan seksama, bisnisnya tetap properti, hanya saja infrastrukturnya dibangun dengan teknologi.
Gak sedikit kan situs-situs pencarian properti di Indonesia, sebut saja seperti Rumah123, Rumah.com, dan lain sebagainya. Ketika seseorang ingin mencari informasi seputar harga tanah di lokasi tertentu, maka situs itu langsung menampilkan banyak pilihan dan informasi.
Harganya pun tertera di sana, beserta informasi lokasi dan luas tanahnya. Praktis bukan?
Buat yang punya modal Rp 5 jutaan atau lebih, kenapa gak bikin situs seperti ini saja? Ketika situsmu sudah memiliki banyak pengunjung atau user, kamu bisa menarik keuntungan lewat sistem membership eksklusif ke user untuk mengiklankan propertinya.
Cara monetisasi lainnya, kamu juga bisa menerapkan biaya perantara untuk transaksi properti yang sukses di dalamnya. Kamu bisa pula mengajak developer-developer lain atau bank untuk pasang iklan dengan murah di situsmu.
Semuanya bisa asalkan kamu juga aktif dalam mengisi konten-konten di websitemu. Jangan sampai tampilan website dibiarkan gak menarik.
Itulah lima jenis bisnis properti yang bisa kamu mulai dengan modal kecil. Kira-kira tertarik mencoba bisnis yang mana ya?
Ingat lho, keuntungan bisnis properti itu lumayan gede. Sayang saja sih kalau gak kamu manfaatkan selagi ada peluang.
Ketika bisnis kecil-kecilan ini sudah berkembang dengan besar, kamu pun bisa memulai usaha di bidang properti dengan skala yang lebih besar lagi. Gak menutup kemungkinan di masa depan kamu jadi taipan properti seperti para crazy rich di Indonesia. (Editor: Ruben Setiawan)
https://www.moneysmart.id/bisnis-properti-modal-kecil/
Tags
Bisnis Properti